Dikutip dari Yogyapos.com (SLEMAN) - Wilayah Sleman saat ini secara geografis memiliki potensi kebencanaan dari keberadaan Gunung Merapi, baik potensi letusan gunung maupun banjir lahar dingin. Juga antisipasi peristiwa lain seperti pohon tumbang, puting beliung, kebakaran dan tanah longsor. Didorong kondisi ini, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah 05 Sleman, mengadakan Pelatihan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Informasi, Komunikasi dan Kebencanaan, pada 12 Desember 2021, di Kantor Sekretariat RAPI Sleman.
Pelatihan diikuti oleh 61 peserta dari perwakilan anggota RAPI tiap kapanewon di Sleman, dengan menghadirkan trainer dari TNI Angkatan Laut, Pusdalops BPBD, Basarnas dan Pengurus RAPI DIY.
Acara dibuka oleh Ketua RAPI Sleman, Untung Sukaryadi JZ12XUS, yang dalam sambutannya menekankan kepada peserta tentang arti penting tanggap terhadap lingkungan, terutama ketika terjadi bencana.
”Menjadi anggota TRC IKB tidak bisa hanya bermodal semangat dan tekad saja, tapi perlu peningkatan kompetensi dalam ketugasan dalam membantu masyarakat khususnya dalam bidang kebencanaan. Baik itu bencana alam, bencana sosial, ataupun bencana kesehatan seperti Pandemi Covid-19,” sambut Untung, yang juga pensiunan dari Kepala Dinas Sosial DIY ini.
Tambahnya, di struktur organisasi RAPI Sleman, memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah DIVISI TRC. Sehingga menjadi tanggung jawab pengurus untuk meningkatkan kesiapsiagaan anggota. Materi yang disuguhkan kepada peserta antara lain, kesaptaan bela negara, kedisiplinan, kebencanaan, serta metode pelaporan berbasis data. Pentingnya standar komunikasi dan pelaporan agar sebuah kejadian dapat disampaikan secara utuh
Dalam pelatihan yang diselenggaran dari pagi hingga sore hari ini, hadir pula Ketua RAPI DIY, Nurdi Antoro JZ12GNI, yang dalam paparan sesi pertama, bekesempatan memotivasi anggota TRC IKB.
”Pelatihan ini sangat penting, karena dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi ini, diharapkan akan meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis saat nanti bekerjasama dengan instansi dalam hal membantu komunikasi kebencanaan. Selain itu personil satuan tugas nantinya akan mampu mengerjakan suatu asesmen dan penanganan saat terjadi bencana,” ujar Nurdi yang juga pernah menjadi pengurus TRC IKB DIY ini.
Nurdi menambahkan, saat ini di era komunikasi, maka sangat penting memberikan komunikasi yang terpadu, tepat akurat sehingga bisa mendukung kelancaranpenanganan sebuah kejadian. Akurasi informasi dan tindakan, menjadi terukur. Disadari dalam kondisi saat ini sering terjadi informasi kebencanaan yang apa adanya, di media online, sehingga berdampak pada kepanikan dan kegelisahan. Untuk itu anggota TRC IKB harus memiliki kemampuan dalam hal pendataan dan pelaporan, dengan berbagai sarana yang ada.
Imbuhnya lagi, TRC adalah satuan tugas onderbouw RAPI DIY, yang potensi anggotanya dipersiapkan untuk suatu kondisi respon cepat, baik suatu kejadian darurat kebencanaan maupun kejadian kemasyarakatan. Kepeduliannya pun disiapkan untuk kedaruratan sosial maupun budaya.
Pada sesi pagi hingga siang menghadirkan narasumber dari TNI Angkatan laut, diwakili oleh Peltu.Nav. Fajar Tri Irianto, yang memberikan materi Kesapmataan dan Bela Negara, sesuai bidangnya yang sehari hari di Pangkalan TNI Angkatan Laut Yogyakarta. Setelahnya disambung materi tentang Teknis dan Manejemen Komunikasi Kebencanaan yang disampaikan oleh Tim dari PUSDALOPS BPD DIY.
Sesi siang hinga sore paparan dari Pengurus Daerah RAPI DIY, Petrus Sudarsono yang menyampaikan tentang Regulasi dan TUPOKSI TRC. Diteruskan oleh TIm BASARNAS DIY dengan materi Manajemen Pos Komunikasi SAR dan Pertolongan Pertama, hingga ditutupnya pelatihan ini, sore hari. (IP. Iswara JZ12FYS)
Tulis Komentar